PENGLIPURAN VILLAGE - BALI



PENGLIPURAN VILLAGE - BALI

Desa Penglipuran adalah sebuah desa tradisional yang memiliki kehidupan khas, bersosialisasi dan budaya tersendiri. Ini adalah salah satu Tempat Wisata Bali yang terkenal terletak di Desa Kubu, Kecamatan Bangli dan juga Kabupaten Bangli. Keadaan alam dan lingkungan pedesaan menunjukkan betapa murahnya sentuhan pengaruh modernisasi. Suasana sejuk mengelilingi desa karena letaknya di ketinggian tanah sekitar 700 meter di atas permukaan laut. Sementara menurut sejarah semua doyens tua bahwa pedesaan ini diambil dari kata Pengeling Pura apa maknanya yang diingat nenek moyangnya. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa kata penglipur berarti penghibur. Dikatakan bahwa pada masa kekaisaran dahulu, semua raja sering menggunakan kawasan ini sebagai tempat untuk menghibur diri. Sebab, sifatnya yang indah dan bisa memberi kedamaian dan inspirasi pada saat mengalami suatu masalah.


 Rumah-rumah dari utara ke selatan sangat indah khususnya pada pintu masuk kedalam rumah. Saat kita turun ke desa ini, kita akan bertemu dengan rumah orang Bali yang berorientasi ke timur laut ke Gunung Agung. Struktur bangunan rumah disini sama sama semua pada kondisi, bentuk, ukuran dan fungsi kecuali bangunan ruang tidur keluarga adalah bentuk bebas. Bangunan candi keluarga adalah tempat dengan arah yang sama ke Gunung Agung. Sementara dapur terletak di bagian utara dari halaman dan bangunan Bale Saka Enem (enam bangunan berseri yang fungsinya untuk tempat upacara). Selain itu, mereka memiliki Area Teba sebagai tempat untuk merawat ternak dan menanam berbagai macam sayuran yang disebut sebagai ladang kering irigasi. Selain itu, sebagian besar bangunannya terbuat dari kayu kecuali tempat tinggal keluarga. Hal ini didominasi oleh zat dari bambu karena di sekitar pedesaan ini adalah penghasil bambu.
 Bendesa atau Kelian atau Penyarikan adalah tokoh masyarakat di desa ini bersama Sinoman sebagai asisten. Sistem sosial tersebut dikenali oleh 12 kelompok istilah yaitu nomor 1 sampai 12 sebagai anggota Pemerincik yang ditugaskan untuk membicarakan masalah atau rencana dan hasilnya diserahkan kepada anggota. Mereka sangat mempercayai 12 kelompok sekaligus mewakili tradisi warisan kembali. Sistem Consanguinity di pedesaan ini adalah sistem Patrilinial yang sesuai dengan garis keturunan ayah. Pemimpin agama pedesaan ini disebut Jero Bayan yang terdiri dari 3 Jero Bayans yaitu Jero Bayan Mucuk dan 2 orang Jero Bayan Nyoman. Potensi budaya spesifik seperti pola arsitektur bangunan tetap menjadi tradisi, alam yang indah serta lingkungan dengan suasana yang sejuk.

Sekian.


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Introductory Paragraph

My Autobiography

Summary